TUGAS 1
Nama : Nadia Fadhilah
Npm : 25212203
Kelas : 3EB19
Generalisasi
Generalisasi adalah
suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk
menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena
Contoh:
·
Tamara Bleszynski adalah
bintang iklan, dan ia berparas cantik.
·
Nia Ramadhani adalah
bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas
cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak
berparas cantik
- Generalisasi sempurna Adalah generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
- Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan
juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak
sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian
yang benar.
Prosedur pengujian atas
generalisasi tersebut adalah:
a) Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
b) Sampel harus bervariasi.
c) Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena
umum/ tidak umum.
Pengujian atau evaluasi generalisasi terdiri dari:
1. Harus
diketahui apakah sudah cukup banyak jumlah peristiwa yang diselidiki sebagai
dasar generalisasi (ciri kuantitatif).
2. Apakah
peristiwa merupakan contoh yang baik (ciri kualitatif).
3. Memperhitungkan
kecualian yang tidak sejalan dengan generalisasi.
4. Perumusan
generalisasi harus absah.
Hipotese Dan Teori
Hipotese
adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk
menerangkan fakta-fakta tertentu dalam penuntuk dalam penelitian fakta lebih
lanjut. Sebaliknya teori merupakan hipotese yang relatif lebih kuat sifatnya
bila dibandingkan dengan hipotese. Teori adalah azas yang umum dan abstrak yang
diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan
fenomena-fenomena yang ada. Hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara
mengenai sebab-sebab atau relasi fenomena-fenomena, sedangkan teori merupakan
hipotese yang telah diuji dan dapat diterapkan pada fenomena yang relevan atau
sejenis.
Untuk merumuskan hipotese yang baik perhatikan
ketentuan berikut:
A. Memperhitungkan
semua evidensi yang ada
B. Bila
tidak ada alasan lain, maka antara dua hipotesa yang mungkin diturunkan, lebih
baik memilih hipotesa yang sederhanan daripada yang rumit.
C. Sebuah
hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia
D. Hipotese
buka hanya menjelaskan fakta-fakta yang membentuknya,tetapi harus menjelaskan
fakta-faktasejenis yang belum diselidiki.
Analogi
Analogi
induktif adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua
peristiwa khusus yang mirip satu sama lain.
Analogi sebagai suatu proses penalaran yang
menurunkansuatu kesimpulan berdasarkan kesamaan aktual antara dua hal dapat
diperinci lagi untuk tujuan berikut:
a. Untuk
meramalkan kesamaan
b. untuk
menyingkapkan kekeliruan
c. untuk
menyusun sebuah klarifikasi
Hubungan Kasual
Hubungan
Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan
menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya,
jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia
sakit kepala.
pada umumnya hubungan kasual dapat berlangsung dalam
tiga pola berikut:
A. Sebab Ke Akibat
Hubungan sebab ke akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian bergerak maju menuju kepada suatu kesimpulan sebagai efek atau akibat yang terdekat.
Hubungan sebab ke akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian bergerak maju menuju kepada suatu kesimpulan sebagai efek atau akibat yang terdekat.
B. Akibat Ke Sebab
Hubungan akibat ke sebab merupakan suatu proses berfikir yang induktif juga dengan berolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Hubungan akibat ke sebab merupakan suatu proses berfikir yang induktif juga dengan berolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
C. Akibat Ke Akibat
Proses penalaran yang berproses dari suatu akibat menuju suatu akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Proses penalaran yang berproses dari suatu akibat menuju suatu akibat yang lain, tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Hubungan kausal
Hubungan
Kausal penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat
yang sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh
kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu
atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima
tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal
merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak
diliputi keraguan apapun.
Macam hubungan kausal
:
A. Sebab-
akibat.
Contoh: Penebangan liar
dihutan mengakibatkan tanah longsor.
B. Akibat
– Sebab.
Contoh: Andri juara kelas
disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
C. Akibat
– Akibat.
Contoh:Toni melihat
kecelakaan dijalanraya, sehingga Toni beranggapan
adanya korban kecelakaan.
Induksi Dalam Metode Eksposisi
Induksi
Dalam Metode Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan
paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, dan padat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak
bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas,
dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi
subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga
bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika
biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan
untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat
untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi
dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Daftar
pustaka: