Jumat, 21 November 2014

Bahasa Indonesia ke-2



TUGAS 2



Nama  : Nadia Fadhilah
Npm   : 25212203
Kelas  : 3EB19




Timbangan Buku

Timbangan Buku adalah tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang sebuah buku yang ditinjau dan dinilai secara isi sebuah buku, sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan/pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat
disampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Intinya timbangan buku adalah tinjauan atau ulasan tentang suatu isi dari buku tersebut, apakah buku ini layak atau tidak.


Contoh:

JUDUL BUKU               : Pengantar Hukum Telematika Suatu Kompilasi Kajian
PENGARANG                : Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M.
IMPRESUM                  : Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005
JUMLAH HALAMAN    : 702


Buku ini merupakan suatu pengantar umum bagi orang-orang yang hendak mempelajari hukum telematika. Dalam buku ini diulas mulai dari penggunaan teknologi dari tinjauan hukum dan membahas keterkaitan antara teknologi dengan tindak pidana. Buku ini akan banyak bermanfaat bagi peneliti dan staf pengajar yang hendak mengetahui secara mendasar kegiatan telematika dengan berbagai cabang ilmu dan bidang kajian hukum. Adapun cabang ilmu hukum yang menyoroti kegiatan telematika yang dilakukan, antara lain hukum perdata, hukum administrasi negara, hukum tata negara dan hukum internasional. Selain itu, buku ini menekankan pada perluasan alat bukti dalam perkara pidana, terutama bagi tindak pidana yang yang sulit pembuktiannya, seperti tindak pidana terorisme, tindak pidana pelanggaran hak asasi manusia berat, dan tindak pidana korupsi.

Beberapa kelebihan dalam buku ini adalah analisis hukum yang digunakan oleh penulis beralaskan dasar hukum, hal ini menandakan bahwa buku ini sengaja dikupas dari pemahaman teknologi yang berbasis hukum. Selain itu, yang menarik dari buku ini adalah selain mendapatkan suatu pengetahuan baru mengenai hukum telematika, buku ini dapat mengakomodasi perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga buku ini tidak ketinggalan jaman, serta pembahasan dari alat bukti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak terbatas pada apa yang telah tertuang secara nyata dalam bentuk yang berwujud, tetapi lebih dari itu yaitu data elektronik baik yang masih berada dalam komputer maupun yang berupa hasil print-out dari data tersebut.

Walaupun demikian, buku ini memiliki beberapa kelemahan antara lain adanya pembatasan dari pembahasan terbatas pada tindak pidana tertentu dan tidak membahas lebih mendalam mengenai alasan alat bukti yang diatur dalam KUHAP cenderung lebih lemah karena tidak mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, buku ini dilengkapi oleh rancangan undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sedangkan rancangan undang-undang tersebut sudah menjadi Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sehingga diperlukan cetakan revisi terhadap buku ini.

Akan tetapi, dari segi bahasanya buku ini menampilkan gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh semua kalangan, karena buku ini tidak hanya dibuat bagi pembaca yang mengerti hukum, tetapi juga bagi pembaca yang belum paham dengan hukum khususnya terkait dengan hukum telematika. Sementara itu, buku ini dikemas dengan kualitas kertas dan cetakan yang baik sehingga akan semakin memotivasi bagi pembacanya selalu bersemangat dalam membaca buku ini, tanpa melihat kekurangan-kekurangan yang ada di dalamnya. Cover buku ini juga dibuat untuk menarik para pembaca karena di desain sederhana akan tetapi dapat mewakili isi yang akan dibaca oleh pembaca. Kesimpulannya buku ini sangat menarik untuk dibaca dan begitu banyak norma-norma hukum mengenai perlunya pengaturan alat bukti elektronik yang menuntut perkembangan teknologi yang semakin pesat.





Ringkasan

Ringkasan adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang  dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi. Meskipun begitu, sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi, ringkasan merupakan keterampilan mereproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.

Ringkasan berbeda dengan ikhtisar. Walaupun kedua istilah itu sering disamakan, tapi sesungguhnya keduanya berbeda. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.  Ikhtisar sebaliknya, tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan sesuai dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok uraian, sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang.


      Langah – Langkah Membuat Ringkasan :

A.   Membaca naskah asli
B.    Kalau perlu diulang beberapa kali untuk mengetahui kesan umum tantang karangan itu secara menyeluruh. Penulis perlu juga mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
C.    Mencatat gagasan utama
D.    Pencatatan itu dilakukan dengan tujuan. Pertama, untuk tujuan pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan ini juga akan menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Tujuan terpenting dari pencatatan ini adalah agar tanpa ikatan teks asli, penulis mulai menulis kembali untuk menyusun kembali untuk menyusun sebuah ringkasan dengan mempergunakan pokok-pokok yang telah dicatat.
E.    Mengadakan reproduksi
F.    hal yang harus diperhatikan bahwa dengan catatan tadi, ia harus menyusun suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, dan sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya.
G.   Ketentuan tambahan
H.    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik. => A). Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dipergunakan kalimat tunggal dari pada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. => B). Bila mungkin ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Begitu pula rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. => C). Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dan sebagainya dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. => D). Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang. Kadang-kadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan, atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.


 Manfaat Membuat Ringkasan :

1. karena dengan meringkas kita dapat memudahkan membaca isi yang penting- penting
2. dengan meringkas kita dapat mengingat lebih mudah
3. lebih memahami setelah kita meringkas sehingga tidak mudah lupa


Contoh :

Identitas Buku: 
Ø  Judul Buku    : Penjelejahan dan Olahraga Alam
Ø  Pengarang      : Erminawati
Ø  Penerbit         : Ricardo Publishing and Printing
Ø  Tebal Buku     : 54 halaman
Ø  Cetakan          : Maret 2009
Ø  Jumlah BAB    : 2


Ringkasan Isi: Hiking adalah olahraga yang sangat menyenangkan karena selain dapat menghirup udara segar di desa, Anda juga bisa menikmati alam bebas dan makin dekat dengan alam. Hiking merupakan kegiatan berjalan dengan tujuan menjelajah dan menikmati rencana perjalanan pada suatu daerah. Hiking merupakan inti dari kegiatan outdoor. Kegiatan Hiking dapat menyebabkan ancaman keselamatan pribadi. Untuk itu penjelajah harus memiliki sepuluh peralatan tang sangat penting yaitu:

·         Peta
·         Kompas
·         Kacamata
·         Makanan dan minuman tambahan
·         Pakaian ganti
·         Lampu senter
·         Kotak P3K
·         Pemantik api
·         Bahan bakar
·         Pisau

Penjelajahan adalah kegiatan yang bertujuan mengenali lingkungan sekitar. Terdapat beberapa prosedur penjelajahan yang perlu diperhatiksn, yaitu: -Rute dan lokasi penjelajahan -Peta rute dan lokasi penjelajahan. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya mengenal jenis medan yang akan dihadapi, menentukan tujuan perjalanan, mengetahui lamanya perjalanan, mengetahui keterbatasan kemempuan fisik untuk membawa beban, memperhatikan hal-hal khusus. Saat sedang melakukan Hiking, kita harus bisa membuatBivakBivak merupakan tempat berteduh dan bermalam di belantara. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan saat membuat Bivak, yaitu jangan sekali-kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan, diatas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh, juga jangan dibawah pohon kelapa, bukan di daerah sarang nyamuk atau serangga lainnya. Jika kita tersesat saat Hiking, yang mesti kita lakukan antara lain bersikap tenang, tentukan asumsi local, membuat beberapa kemungkinan cara bertindak, tinggalkan jejak, dan evaluasi selama perjalanan. Sedangkan saat kita berkemah, kita harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

·            Lokasi berkemah
·            Perlengkapan pribadi untuk berkemah
·            Peraturan berkemah
·            Tempat berlindung di alam bebas
·            Tenda
·            Permainan saat berkemah
·            Pertolonan pertama pada kecelakaan
·            Peduli terhadap kebersihan dan,
·            Meninggalkan tanpa jejak.





Timbangan Pustaka

Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.Timbangan buku adalah sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan atau pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat atau penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum. Dengan demikian antara resensi dan timbangan buku hampir mirip. Kalau di dalam timbangan buku bisa dilakukan oleh siapa saja (sama dengan resensi) tetapi kalau bedah buku bisa dilakukan oleh tokoh yang menguasai atau bahkan pengarangnya sendiri di hadapan para calon pembaca.

Contoh : Daftar Pustaka:

1.     P. Rahmiati,A Fajri , et al, "Distributed System for Medical Image
Transfer using Waveletbased
Dynamic RoI Coding", Proceeding of HealthCom 2005, Busan, Korea, 2005
2.    A. Handayani, A.B. Suksmono, T.L. Mengko, "Implementasi Scalable
Coding Dalam Kompresi
Citra Kedokteran Berbasis Transformasi Wavelet", Institut Teknologi
Bandung, 2004
3.    A. Handayani, P. Rahmiati, A. B. Suksmono, T.L. Mengko, "Medical
Image Transfer with
Wavelet-based Scalable Quality Region of Interest Coding", Proceedings
of the 3rd APT Telemedicine
Workshop, Kuala Lumpur, Malaysia, 2005
4.    A.K. Jain, "Fundamental of Digital Image Processing", Prentice-Hall
International Edition,
1989



PERBEDAAN:

Resensi timbangan buku adalah dengan isi sebuah buku yang diresensi.
Resensi timbangan pustaka adalah dengan sumber penulisnya dengan adanya pengarang, nama buku, tahun dan diterbitkan.





Daftar pustaka