Kamis, 16 Juni 2016

Essay - Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi Setelah Mempelajari Bidang-Bidang Akuntansi



Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi Setelah Mempelajari Bidang-Bidang Akuntansi


Mungkin menurut masyarakat awam, kuliah di jurusan akuntansi selalu membahas tentang uang, padahal kenyataannya tidak. Secara bahasa, akuntansi merupakan proses mencatat, mengklasifikasi dan merangkum informasi finansial yang berkaitan dengan semua transaksi dan kejadian di perusahaan serta menyajikannya untuk dipahami oleh penggunanya, baik pihak internal (manajer), maupun eksternal (pemegang saham, calon investor, dll). Di jurusan akuntansi ini juga dapat di katakan sebagai tempat berkumpulnya orang orang tau diri. Yang artinya adalah kunci utama kesuksesan adalah ketika kita tahu siapa diri kita, apa kemampuan kita dan apa keterbatasan kita. Dengan mengetahui siapa kita sebenarnya maka akan di dapat suatu strategi  yang tepat dalam meningkatkan prestasi kita dimasa yang akan datang.

Seperti yang dijelaskan oleh Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), adanya tantangan dengan berlakunya MEA bagi Akuntan di Indonesia yaitu serbuan tenaga akuntan profesional asing ke Indonesia. Jika Akuntan Profesional Indonesia tidak siap maka akan hanya memperoleh jatah sebagai akuntan pinggiran. Tantangan bagi ASEAN diantaranya persiapan implementasi ASEAN MRA on Accountancy Services, harmonisasi kualifikasi/profesi akuntan ASEAN dan komitmen untuk mencapai tujuan pergerakan bebas barang dan jasa di tahun 2015. Tantangan bagi Organisasi Profesi diantaranya adopsi dan penerapan standar profesi dan best practices, meningkatkan kualitas sertifikasi profesi dan jumlah akuntan sebagai anggota, mempersiapkan infrastruktur pelaksanaan MRA. Tantangan bagi Akuntan diantaranya pemahaman atas standar profesi, akuntansi, audit, dan bidang terkait yang berlaku secara global, peningkatan kualitas individu untuk bersaing secara regional dan global.

Untuk menghadapi persaingan yang cukup ketat, Akuntan harus memperkuat regulasi profesi akuntansi; Mendorong masyarakat Indonesia untuk memperoleh sertifikat profesi akuntan (CA Indonesia); Mendorong masyarakat Indonesia meningkatkan kemampuan komunikasi di lingkup internasional  (penguasaan bahasa Inggris &soft skill); Meningkatkan profesionalisme akuntan Indonesia; Kerja sama antara sesama asosiasi profesi akuntansi di Indonesia dan kerjasama dengan asosiasi profesi akuntansi negara lain; Sinergi seluruh pihak yang berkepentingan dengan profesi akuntansi, seperti regulator, akademisi, praktisi, asosiasi profesi, dan pengguna jasa.


REFERENSI:




Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional


Nama          : N. Fadhilah
Dosen          : Jessica Barus, S.E., Mmsi.


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI



Analisis Jurnal 3

Analisis Jurnal: 3

Topik/Tema                             : Manajemen Akuntansi
Judul                                       : Pengaruh Perilaku Manajemen Laba dan
                                                  Kebijakan Deviden Pada Return Saham
Nama Penulis/Peneliti             : A.A.Gde Sanjaya Adi Pranata & I Dewa Nyoman Badera
Ringkasan                               :


 Suatu perusahaan membutuhkan suatu modal dalam upaya mempertahankan dan menjalankan operasional perusahaan tersebut. Dana atau modal suatu perusahaan bisa didapat dari pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan. Sumber modal dari pihak internal perusahaan adalah dana yang didapat dari keuntungan yang ditanam dalam perusaaan (laba ditahan), laba tahun berjalan, modal dari perseorangan atau modal dari bersama.

Didalam penelitian ini digunakan Pendekatan kuantitaf dengan bentuk asosiatif. Pendekatan asosiatif yang menyatakan pengaruh perilaku manajemen laba dan kebijakan dividen sebagai variabel independent pada variabel dependent yaitu return saham. Lingkup yang di pakai adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Obyek yang ditetapkan dalam penelitian adalah sesuatu yang ingin di pelajari dan dimengerti sehingga akan dapat ditarik kesimpulan. Obyek penelitian adalah pengaruh perilaku manajemen laba dan kebijakan dividen terhadap return saham pada perusahaan yang tercatat di BEI. Penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variable terikat. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 for windows. Data sekunder yang telah dikumpulkan, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.

Pada Uji Normalitas Model regresi yang koefisien Asymp.sig (2-tailed) lebih besar dari α = 0,05 maka dapat dikatakan mendekati normal atau normal. Tabel 3 menunjukkan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh 0,103 sehingga data yang akan dianalisis berdistribusi normal.

Pada Uji Heterokedastisitas apabila Asymp. Sig (p value) > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil dari penelitian menunjukan dapat nilai semua variabel memiliki Asymp. Sig (p value) > 0,05, ini berarti lolos uji heteroskedastisitas.
               
Pada Uji Autokorelasi,.nilai DW sebesar 1.609. Dengan total (n) = 45 dan total variabel bebas (k) = 2 serta a=5%, didapatkan angka dl=1,43 dan du=1,61. Karena DW sebesar 1.609 terletak antara batas atas (du) dan (4-du), ini menggambarkan bahwa regresi ini lolos uji autokorelasi.

Pada Uji Multikoleniarisme, penelitian dianggap lolos uji multikoliniaritas jika besar nilai tolerance > 0,1 dan besar nilai VIF < 10. Pada penelitian ini besar nilai tolerance untuk variabel manajemen laba dan kebijakan dividen bernilai 0,969. Besar nilai VIF dari variabel manajemen laba dan kebijakan dividen bernilai 1,032. Dapat dikatakan penelitian ini lolos uji multikoleniarisme.

Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,153. artinya 15,3% dari indikasi variansi return saham dijelaskan oleh variansi manajemen laba dan kebijakan dividen.

Uji F bernilai sig. Fhitung = 0,082 > α = 0,05. Ini berarti variabel independen yaitu manajemen laba dan kebijakan dividen merupakan penjelas yang signifikan secara statistik pada return saham.

Pengujian  parsial  (t-test)  dalam  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  perilaku manajemen laba (X1) berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada return saham. Pengujian parsial (t-test) dalam penelitian ini mengidentifikasikan bahwa kebijakan dividen (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada return saham.

Berdasarkan hasil dari pengujian diatas, dapat disimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel manajemen laba dan variabel kebijakan dividen pada return saham di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Hal ini dapat dilihat dari semakin tinggi manajemen laba dan kebijakan dividen dari suatu perusahaan maka semakin tinggi pula return sahamnya, begitu pula sebaliknya.


E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3 (2016) Hal: 1642-1669- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana



Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional


Nama          : N. Fadhilah
Dosen          : Jessica Barus, S.E., Mmsi.



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI



Analisis Jurnal 2

Analisis Jurnal: 2

Topik/Tema                             : Perbandingan Kinerja Keuangan
Judul                                       : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank
                                                  Konvensional dan Bank Syariah Periode 
                                      2010-2014
Nama Penulis/Peneliti             : Gusti Ayu Yuliani Purnamasari & Dodik Aryanto
Ringkasan                               :


Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan keuangan yang  cukup  penting  di  Indonesia.Dalam upaya peningkatan dana masyarakat yang belum terpenuhi oleh sistem perbankan konvensional dan untuk memenuhi keperluan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan yang menggunakan prinsip syariah, untuk itu secara resmi tahun 1992 perbankan syariah diperkenalkan untuk diketahui kepada masyarakat.

Penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variable terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR),  Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposits Ratio (LDR). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Penelitian ini memproksikan kinerja keuangan perbankan dengan Return on Assets (ROA). Berdasarkan jenisnya, terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini didapat dalam laporan keuangan bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bank syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bank syariah yamg terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan tahun penelitian 2010-2014.

Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 for windows. Data sekunder yang telah dikumpulkan, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Dari hasil penelitian Variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bank konvensional maupun bank syariah artinya semakin tinggi rasio kecukupan modal, maka tingkat kinerja bank tersebut akan meningkat pula. Dengan relatif besarnya jumlah modal suatu bank tertentu maka akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk menabung ataupun mendepositokan dananya pada bank yang bersangkutan dan apabila modal tersebut dikelola secara tepat guna, maka akan mampu mendorong profitabilitasnya.

Variabel NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja bank konvensional dan bank syariah artinya kredit macet yang tinggi akan berdampak buruk terhadap kinerjanya. Variabel NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bank konvensional dimana semakin tinggi spread suku bunganya, maka tingkat kinerja bank tersebut akan meningkat pula. Sedangkan pada bank syariah variabel NIM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerjanya karena bank syariah dalam penyaluran dananya menerapkan prinsip bagi hasil.

Variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank konvensional sedangkan di bank syariah variabel LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangannya, hal tersebut disebabkan karena porsi dana pihak ketiga pada bank konvensional relatif lebih tinggi atau lebih besar bila dibandingkan dengan bank syariah.

Variabel ROA antara perbankan konvensional dengan perbankan syariah terdapat perbedaan yang signifikan. Tingkat ROA di bank konvensional relatif lebih tinggi bila di bandingkan dengan bank syariah, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan yang sangat signifikan terkait dengan paradigma manajemen nya berbeda.


E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.1. April (2016): 82-110 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana



Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama          : N. Fadhilah
Dosen         : Jessica Barus, S.E., Mmsi.


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


Analisis Jurnal 1

Analisis Jurnal: 1



Topik/Tema                             : Standarisasi dan Harmonisasi
Judul                                        : Akuntansi Internasional - Harmonisasi Versus 
                                                   Standarisasi
Nama Penulis/Peneliti             : Arja Sadjiarto
Ringkasan                                :


Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.

Globalisasi membawa implikasi bahwa hal-hal yang dulunya dianggap merupakan kewenangan dan tanggung jawab tiap negara tidak mungkin lagi tidak dipengaruhi oleh dunia internasional. Demikian juga halnya dengan pelaporan keuangan dan standar akuntansi.

Salah satu karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah dapat diperbandingkan (comparability), termasuk di dalamnya juga informasi akuntansi internasional yang juga harus dapat diperbandingkan mengingat pentingnya hal ini di dunia perdagangan dan investasi internasional. Dalam hal ingin diperoleh full comparability yang berlaku luas secara internasional, diperlukan standardisasi standar akuntansi internasional.

Di sisi lain, adanya faktor-faktor tertentu yang khusus di suatu negara, membuat masih diperlukannya standar akuntansi nasional yang berlaku di negara tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam tampilan pembandingan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Amerika Serikat di muka. Dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia terdapat Akuntansi untuk Perkoperasian yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat. Berdasarkan hal ini, kecil kemungkinan dan kurang feasible untuk membuat suatu standar akuntansi internasional yang lengkap dan komprehensif.

Konsep yang ternyata lebih populer dibandingkan standardisasi untuk menjembatani berbagai macam standar akuntansi di berbagai negara adalah konsep harmonisasi. Lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)

Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.

OECD merupakan organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan pembangunan. OECD didirikan pada tahun 1961. Tujuan OECD adalah membentuk kerja sama ekonomi antarnegara anggota. Anggota OECD antara lain Amerika Serikat, Autralia, Austria, Kanada, Jepang, Meksiko, Denmark, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Norwegia, Swedia, Swiss, Turki, Slowakia, Polandia, Selandia Baru, Inggris, Luksemburg, Irlandia, Ceko, Portugal, Belgia, Korea Selatan, Finlandia, Hongaria, dan Yunani.

FASB mempunyai pandangan bahwa tetap harus ada satu standar akuntansi internasional yang berlaku di seluruh dunia. Untuk itu perlu dibentuk organisasi penentu standar akuntansi internasional dengan struktur dan proses tertentu. Menurut FASB, IASC bisa dimodifikasi menjadi organisasi ini atau membentuk organisasi baru atau memodifikasi FASB sendiri.


Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 1, No.2, Nopember 1999: 144 – 161 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra






Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama          : N. Fadhilah
Dosen          : Jessica Barus, S.E., Mmsi.


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI