TUGAS 2
Nama : Nadia Fadhilah
Npm : 25212203
Kelas :
3EB19
Timbangan Buku
Timbangan Buku adalah tulisan yang
menyajikan sejumlah informasi tentang sebuah buku yang ditinjau dan dinilai
secara isi sebuah buku, sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan/pendapat
tentang baik buruk sebuah karya yang dapat
disampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Intinya timbangan buku adalah tinjauan atau ulasan tentang suatu isi dari buku tersebut, apakah buku ini layak atau tidak.
disampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Intinya timbangan buku adalah tinjauan atau ulasan tentang suatu isi dari buku tersebut, apakah buku ini layak atau tidak.
Contoh:
JUDUL BUKU
: Pengantar Hukum Telematika Suatu Kompilasi Kajian
PENGARANG : Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M.
IMPRESUM : Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005
JUMLAH HALAMAN : 702
PENGARANG : Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M.
IMPRESUM : Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005
JUMLAH HALAMAN : 702
Buku ini merupakan suatu
pengantar umum bagi orang-orang yang hendak mempelajari hukum telematika. Dalam
buku ini diulas mulai dari penggunaan teknologi dari tinjauan hukum dan
membahas keterkaitan antara teknologi dengan tindak pidana. Buku ini akan
banyak bermanfaat bagi peneliti dan staf pengajar yang hendak mengetahui secara
mendasar kegiatan telematika dengan berbagai cabang ilmu dan bidang kajian
hukum. Adapun cabang ilmu hukum yang menyoroti kegiatan telematika yang
dilakukan, antara lain hukum perdata, hukum administrasi negara, hukum tata
negara dan hukum internasional. Selain itu, buku ini menekankan pada perluasan
alat bukti dalam perkara pidana, terutama bagi tindak pidana yang yang sulit
pembuktiannya, seperti tindak pidana terorisme, tindak pidana pelanggaran hak
asasi manusia berat, dan tindak pidana korupsi.
Beberapa kelebihan dalam buku ini adalah analisis
hukum yang digunakan oleh penulis beralaskan dasar hukum, hal ini menandakan
bahwa buku ini sengaja dikupas dari pemahaman teknologi yang berbasis hukum.
Selain itu, yang menarik dari buku ini adalah selain mendapatkan suatu
pengetahuan baru mengenai hukum telematika, buku ini dapat mengakomodasi
perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga buku ini tidak ketinggalan
jaman, serta pembahasan dari alat bukti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak terbatas pada apa yang telah tertuang secara
nyata dalam bentuk yang berwujud, tetapi lebih dari itu yaitu data elektronik
baik yang masih berada
dalam komputer maupun yang berupa hasil print-out dari data tersebut.
Walaupun demikian, buku
ini memiliki beberapa kelemahan antara lain adanya pembatasan dari pembahasan
terbatas pada tindak pidana tertentu dan tidak membahas lebih mendalam mengenai
alasan alat bukti yang diatur dalam KUHAP cenderung lebih lemah karena tidak
mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, buku ini dilengkapi oleh rancangan
undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sedangkan rancangan
undang-undang tersebut sudah menjadi Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, sehingga diperlukan cetakan revisi terhadap
buku ini.
Akan tetapi, dari segi
bahasanya buku ini menampilkan gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti
oleh semua kalangan, karena buku ini tidak hanya dibuat bagi pembaca yang
mengerti hukum, tetapi juga bagi pembaca yang belum paham dengan hukum
khususnya terkait dengan hukum telematika. Sementara itu, buku ini dikemas
dengan kualitas kertas dan cetakan yang baik sehingga akan semakin memotivasi
bagi pembacanya selalu bersemangat dalam membaca buku ini, tanpa melihat
kekurangan-kekurangan yang ada di dalamnya. Cover buku ini juga dibuat untuk
menarik para pembaca karena di desain sederhana akan tetapi dapat mewakili isi
yang akan dibaca oleh pembaca. Kesimpulannya buku ini sangat menarik untuk
dibaca dan begitu banyak norma-norma hukum mengenai perlunya pengaturan alat
bukti elektronik yang menuntut perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Ringkasan
Ringkasan adalah suatu
cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian
yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Sebuah ringkasan
bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan
mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta
ilustrasi. Meskipun begitu, sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran
pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi, ringkasan merupakan keterampilan
mereproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Ringkasan berbeda dengan ikhtisar. Walaupun kedua istilah itu sering disamakan, tapi sesungguhnya keduanya berbeda. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Ikhtisar sebaliknya, tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan sesuai dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok uraian, sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang.
Langah – Langkah Membuat Ringkasan :
A.
Membaca naskah asli
B.
Kalau perlu diulang beberapa kali untuk mengetahui
kesan umum tantang karangan itu secara menyeluruh. Penulis perlu juga
mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
C.
Mencatat gagasan utama
D.
Pencatatan itu
dilakukan dengan tujuan. Pertama, untuk tujuan pengamanan agar memudahkan
penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting
atau tidak; kedua, catatan ini juga akan menjadi dasar bagi pengolahan
selanjutnya. Tujuan terpenting dari pencatatan ini adalah agar tanpa ikatan
teks asli, penulis mulai menulis kembali untuk menyusun kembali untuk menyusun
sebuah ringkasan dengan mempergunakan pokok-pokok yang telah dicatat.
E.
Mengadakan reproduksi
F.
hal yang harus diperhatikan bahwa dengan catatan tadi,
ia harus menyusun suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, dan
sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya.
G.
Ketentuan tambahan
H.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan
yang baik. => A). Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dipergunakan kalimat
tunggal dari pada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukan bahwa ada dua
gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila kalimat majemuk telitilah
kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. => B). Bila mungkin
ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Begitu pula rangkaian
gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. =>
C). Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama
yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh,
deskripsi, dan sebagainya dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.
=> D). Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang. Kadang-kadang
sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan
umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan, atau rangkaian kata sifat yang
terdapat dalam naskah.
Manfaat Membuat Ringkasan :
Manfaat Membuat Ringkasan :
1. karena dengan meringkas kita dapat memudahkan membaca isi yang penting- penting
2. dengan meringkas kita dapat mengingat lebih mudah
3. lebih memahami setelah kita meringkas sehingga tidak mudah lupa
Contoh :
Identitas Buku:
Ø Judul Buku : Penjelejahan dan Olahraga Alam
Ø Pengarang : Erminawati
Ø Penerbit : Ricardo Publishing and Printing
Ø Tebal Buku : 54 halaman
Ø Cetakan :
Maret 2009
Ø Jumlah BAB : 2
Ringkasan Isi: Hiking adalah
olahraga yang sangat menyenangkan karena selain dapat menghirup udara segar di
desa, Anda juga bisa menikmati alam bebas dan makin dekat dengan alam.
Hiking merupakan kegiatan berjalan dengan tujuan menjelajah dan
menikmati rencana perjalanan pada suatu daerah. Hiking merupakan
inti dari kegiatan outdoor. Kegiatan Hiking dapat
menyebabkan ancaman keselamatan pribadi. Untuk itu penjelajah harus memiliki
sepuluh peralatan tang sangat penting yaitu:
·
Peta
·
Kompas
·
Kacamata
·
Makanan dan minuman tambahan
·
Pakaian ganti
·
Lampu senter
·
Kotak P3K
·
Pemantik api
·
Bahan bakar
·
Pisau
Penjelajahan adalah kegiatan yang bertujuan mengenali
lingkungan sekitar. Terdapat beberapa prosedur penjelajahan yang perlu
diperhatiksn, yaitu: -Rute dan lokasi penjelajahan -Peta rute dan lokasi
penjelajahan. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, di antaranya mengenal jenis medan yang akan dihadapi,
menentukan tujuan perjalanan, mengetahui lamanya perjalanan, mengetahui
keterbatasan kemempuan fisik untuk membawa beban, memperhatikan hal-hal khusus.
Saat sedang melakukan Hiking, kita harus bisa membuatBivak. Bivak merupakan
tempat berteduh dan bermalam di belantara. Ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan saat membuat Bivak, yaitu jangan sekali-kali
membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu
hujan, diatas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang
mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh, juga jangan dibawah pohon
kelapa, bukan di daerah sarang nyamuk atau serangga lainnya. Jika kita tersesat
saat Hiking, yang mesti kita lakukan antara lain bersikap tenang,
tentukan asumsi local, membuat beberapa kemungkinan cara bertindak, tinggalkan
jejak, dan evaluasi selama perjalanan. Sedangkan saat kita berkemah, kita harus
memperhatikan beberapa hal, di antaranya:
·
Lokasi berkemah
·
Perlengkapan pribadi untuk berkemah
·
Peraturan berkemah
·
Tempat berlindung di alam bebas
·
Tenda
·
Permainan saat berkemah
·
Pertolonan pertama pada kecelakaan
·
Peduli terhadap kebersihan dan,
·
Meninggalkan tanpa jejak.
Timbangan Pustaka
Timbangan
pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian
yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan,
deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi
buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan
atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang
mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari
berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.Timbangan buku adalah
sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan atau pendapat tentang baik buruk sebuah
karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja.
Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang
atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut
terlibat. Pendapat atau penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan
lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum. Dengan demikian antara resensi
dan timbangan buku hampir mirip. Kalau di dalam timbangan buku bisa dilakukan
oleh siapa saja (sama dengan resensi) tetapi kalau bedah buku bisa dilakukan
oleh tokoh yang menguasai atau bahkan pengarangnya sendiri di hadapan para
calon pembaca.
Contoh : Daftar
Pustaka:
1.
P. Rahmiati,A Fajri , et al, "Distributed System
for Medical Image
Transfer using Waveletbased
Dynamic RoI Coding", Proceeding of HealthCom 2005, Busan, Korea, 2005
Transfer using Waveletbased
Dynamic RoI Coding", Proceeding of HealthCom 2005, Busan, Korea, 2005
2.
A. Handayani, A.B. Suksmono, T.L. Mengko,
"Implementasi Scalable
Coding Dalam Kompresi
Citra Kedokteran Berbasis Transformasi Wavelet", Institut Teknologi
Bandung, 2004
Coding Dalam Kompresi
Citra Kedokteran Berbasis Transformasi Wavelet", Institut Teknologi
Bandung, 2004
3.
A. Handayani, P. Rahmiati, A. B. Suksmono, T.L.
Mengko, "Medical
Image Transfer with
Wavelet-based Scalable Quality Region of Interest Coding", Proceedings
of the 3rd APT Telemedicine
Workshop, Kuala Lumpur, Malaysia, 2005
Image Transfer with
Wavelet-based Scalable Quality Region of Interest Coding", Proceedings
of the 3rd APT Telemedicine
Workshop, Kuala Lumpur, Malaysia, 2005
4.
A.K. Jain, "Fundamental of Digital Image Processing",
Prentice-Hall
International Edition,
1989
International Edition,
1989
PERBEDAAN:
Resensi
timbangan buku
adalah dengan isi sebuah buku yang diresensi.
Resensi
timbangan pustaka adalah dengan sumber penulisnya dengan adanya
pengarang, nama buku, tahun dan diterbitkan.
Daftar pustaka