Sabtu, 20 April 2013

Tugas Pertama (Perekonomian Indonesia)


TUGAS PERTAMA

1.      Jelaskan peranan perdagangan luar negeri bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan berikan ilustrasinya dengan suatu gambar!
            Jawab :
            Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintahsuatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur SutraAmber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuantransportasiglobalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Salah satu hal dapat dijadikan penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor dan keduanya itu bisa menjadi peranan atau penggerak bagi pertumbuhan. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor jenis suatu barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir.


  
2.       Sebutkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri di era reformasi dan berikan ilustrasinya dengan suatu gambar!

Jawab : 


Kebijakan Perdagangan internasional adalah suatu aturan yang dibentuk oleh badan-badan tertentu dalam melakukan perdagangan dunia yang dilakukan oleh penduduk suatu negara denganpenduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.

Di Indonesia perdagangan internasional juga terjalin dengan negara negara luar termasuk yang satu kawasan dengan Indonesia. Salah satu bentuk  perdagangan yang terjalin adalah perdagangan dibidang pertanian atau pangan. Misalanya saja dari segi beras dan gula. Indonesia yang dulu terkenaldengan perdagangan di sektor beras nya dan menjadi negara pengekspor beras terbesar sekarang telah menjadi negara pengimpor terbesar dari beras. Hal ini memiliki hubungan yang terbalik seperti masa sebelumnya. Indonesia mengalami peningkatan import beras semenjak liberalisasi radikal oleh pemerintah atas tekanan IMF pada tahun 1998. Pada saat itu impor berasIndonesia naik dua kali lipat menjadi sepuluh persen.

Persoalan yang muncul akibat kelangkaan beras dapat merembet kepada persoalan ekonomi dan politik. Bahkan, bukan tak mungkin akan mengancam stabilitas negara. Persediaan beras dapatdisebut aman jika dapat didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia dalam kisaran waktu enam bulan dengan ketersediaan beras kurang lebih 1,2 juta ton. Sedangkan persediaan yang ada sekitar 900-an ribu ton. Dengan demikian sudah menjadi tugas pemerintah menambah persediaan berasagar posisi persediaannya tetap aman dan tidak merembet ke persoalan lain.Dengan melakukanimpor beras dari Vietnam, Thailand dan negara lainnya.

Tidak dapat di pungkiri bahwa  impor yang dilakukan pemerintah juga berdampak bagi para pelaku ekonomi seperti kaum petani, pemerintah dan masyarakat. Hanya saja dampak yang dirasakan bertolak belakang. Importir  memperoleh keuntungan dari selisih harga impor yang lebih rendah dibandingkan harga domestik. Petani mengalami kerugian akibat penurunan harga beras karena naiknya penawaran. Dampak psikologis juga dialami kaum petani. Mereka tidak termotivasi menanam padi, membiarkan sawahnya terbengkalai.

Sedangkan bagi pemerintah dan masyarakat, tidak merasakan dampaknya secara langsung.Pemerintah akan memperoleh pemasukan hanya apabila mengenakan tarif impor/pajak terhadap beras yang diimpor.  Namun tidak mendapatkan apa pun jika tidak memberlakukan tarif. Masyarakat, masyarakat tidak akan merasakan keuntungan  atau kerugian yang berarti karena jumlah konsumen yang begitu banyak. Betapapun besar keuntungan/kerugian akibat impor berasyang dialami konsumen secara keseluruhan namun nilainya bagi masing-masing konsumen secaraindividu relatif kecil bahkan tak terasa sama sekali.

Bagi pemerintah, penetapan tarif dapat membantu peningkatan ekonomi negara tapi tidak dengan para petaninya. Penetapan tarif impor bersa ini merupakan pajak yang di kenakan bagi barang-barang impor yang masuk kedalam suatu negara dengan tujuan untuk  meningakatkan pendapatan negara dan perlindungan kepentingan ekonomi dalam negeri. Di Indonesia hal ini telah di terap kan untuk melindungi petani dalm negeri, tetapi di sisi lain juga masih merugikan petani di dalam negeri kita.

Sedangkan di sektor lainnya seperti gula. Gula merupakan salah satu komoditas strategis diIndonesia, Industri gula nasional kini mendapat perlindungan dan dukungan yang cukup memadai dari pemerintah Indonesia. Kebijakan- kebijakan tersebut antara lain mencakup kebijakan tarif impor, kebijakan tataniaga impor, dan ekspor untuk dukungan terhadap program akselerasipergulaan nasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar