Kamis, 14 April 2016

Tugas Softskill (Akuntansi Internasional)

PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS)



A.    Pengertian IFRS
IFRS adalah singkatan dari International Financial Accounting Standard yang merupakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional. IFRS adalah bagian dari akuntansi internasional yang mengatur dan melaporkan informasi keuangan setiap negara. IFRS kadang-kadang bertentangan dengan IAS (International Accounting Standards) yaitu standar international sebelum diganti dengan IFRS. International Financial Accounting Standard (IFRS) berasal dari pernyataan Akuntan yang berbasis di IASB atau London International Standards Board. IASB sendiri adalah Organisasi yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.

Adapun tujuan dari IFRS adalah untuk menyediakan kerangka kerja global untuk bagaimana perusahaan publik mempersiapkan dan mengungkapkan laporan keuangan mereka. IFRS memberikan panduan umum untuk penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan menetapkan aturan untuk pelaporan industri-spesifik. Memiliki standar internasional sangat penting untuk perusahaan besar yang memiliki anak perusahaan di berbagai negara. Mengadopsi satu set standar di seluruh dunia akan menyederhanakan prosedur akuntansi dengan memungkinkan perusahaan untuk menggunakan satu bahasa pelaporan untuk seluruh bagian perusahaan. Sebuah standar tunggal juga akan memberikan investor dan auditor dengan tampilan keuangan yang kohesif.


B.     Perkembanagan IFRS di Indonesia
Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk komite prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar – srtandar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)

Pada periode 1984-1994, Komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip - prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan - pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut  menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

Pada periode 1994-2004, ada perubahan kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari komite Standar Akuntansi keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan  pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar – standar akuntansi baru yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.

Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan,  baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 oktober 2004, 1 juni 2006, 1 September 2007 dan versi 1 juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI (Cek Lagi Nanti) X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah  taat  penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.


Korvergensi IFRS di Indonesia:






Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
·         Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar IFRS dan menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.

·         Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI pada Desember 2008. Adopted maksudnya adalah mengadopsi IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.

·         Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.

·         Referenced (konvergence); Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar. Desy dan Koenta, Perbandingan Laporan Keuangan... 187

·         Not adopted at all; Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.


C.    Pengungkapan Pelaporan Keuangan Perusahaan Sebelum dan Setelah IFRS

Perbedaan penyajian laporan keuangan sesudah dan sebelum IFRS adalah sebagai berikut:


No


Perbedaan

IFRS



1.


Komponen laporan keuangan
 Laporan Posisi Keuangan
·         Laporan Laba Rugi Komperensif
·         Laporan Perubahan Ekuitas
·         Laporan Arus Kas
·         CALK



2.       



Pengungkapan dalam laporan posisi keuangan
Berbasis IFRS

Asset         :Tidak Lancar dan Asset Lancar
Ekuitas    : Ekuitas yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk
Liabilitas : Liabilitas Panjang dan Liabilitas Jangka Pendek



3.       


Istilah Minority Interest
Istilah minority interest (hak minoritas ) diganti menjadi non controlling interest (hak non pengendali) dan disajikan dalam laporan perubahan ekuitas

4.       
Postular Biasa
Tidak menggunakan Postular Biasa



5.       


Penyajian Liabilitas jangka panjang yang akan di biayai kembali

Liabilitas jangka panjang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek jika akan jatuh tempo dalam 12 bulan meskipun pembiayaan kembali sudah selesai setelah periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan



Perbedaan Lain Laporan Keuangan Sebelum dan Sesudah IFRS:

Perihal
ED PSAK 1 (revisi 2009)
PSAK 1 (revisi 1998)
1.      Terjemahan untuk liability
Liabilitas
Kewajiban
2.      Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meliputi:
§  Aset
§  Liabilitas
§  Ekuitas
§  Pendapatan dan Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
§  Arus kas
Informasi yang disajikan dalam laporan meliputi:
§  Aset
§  Kewajiban
§  Ekuitas
§  Pendapatan dan beban
§  Arus kas

3.      Komponen laporan keuangan yang lengkap
Komponen keuangan yang lengkap:
1.      Laporan posisi keuangan (neraca)
2.      Laporan laba rugi komprehensif
3.      Laporan perubahan ekuitas
4.      Laporan arus kas
5.      Catatan atas laporan keuangan
6.      Laporan posisi keuangan awal periode komparatif sajian akibat penerapan retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi pos-pos laporan keuangan
7.      Neraca
8.      Laporan laba rugi
9.      Laporan perubahan ekuitas
10.  Laporan arus kas
11.  Catatan atas laporan keuangan
12.  Pos-pos luar biasa
4.      Pos-pos luar biasa
Penggunaan istilah “pos luar biasa” tidak diperkenankan.
Penggunaan istilah “pos luar biasa” diperkenankan.






D.    Pengungkapan Laporan Keuangan Terbaik di Indonesia Tahun 2014
Pada tanggal 22 September 2015 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan penghargaan kepada perusahaan dengan laporan keuangan terbaik dalam ajang tahunan Annual Report Award (ARA) 2014 yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Penghargaan diberikan berdasarkan praktik Good Corporate Governance (GCG). Juara umum dari penghargaan ini adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). ARA terselenggara atas kerjasama 7 instansi penyelenggara yaitu OJK, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, Komite Nasional Kebijakan Governance, BEI, dan Ikatan Akuntan Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, kualitas keterbukaan informasi dalam laporan tahunan diharapkan dapat terus meningkat untuk dapat menunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan perbaikan dalam transparansi informasi, yang merupakan salah satu pilar GCG diyakini akan meningkatkan kesadaran perusahaan untuk menerapkan pengelolaan perusahaan dengan baik serta meningkatkan kesiapan perusahaan di Indonesia untuk bersaing di kawasan regional bahkan global.

Pada ARA 2014, sejumlah perubahan dilakukan untuk menselaraskan kriteria penilaian dengan peraturan OJK terkait dengan peraturan tentang tata kelola dan kriteria ASEAN corporate governance scorecard yang dilaksanakan dalam kerangka ASEAN Capital Market Forum (ACMF). Proses penjurian dilakukan melalui tahapan penilaian atas laporan tahunan dari seluruh peserta yang dilakukan dengan beberapa tahapan cek dan ricek. 

Adapun 11 kategori pemenang dalam ARA 2014 yang diurutkan dari juara satu sampai tiga sebagai berikut:

A. Keuangan BUMN Keuangan Listed (BKL): 
·         PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
·         PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) ‎Tbk (BBRI).
·         PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

B.‎ BUMN Non Keuangan Listed (BNKL):
·         PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).
·         PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
·         PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

C. Private Keuangan Listed (PKL): 
·         PT Bank Victoria International Tbk
·         PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
·         PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF).

D.    Private Non Keuangan Listed (PNKL):
·         PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)‎.
·         PT Elnusa Tbk (ELSA).
·         PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

E.     BUMN Keuangan Non Listed (BNKL):
·         PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
·         Perum Jaminan Kredit Indonesia.
·         PT Taspen (Persero).

F.     BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL):
·         PT Pertamina (Persero).
·         PT Angkasa Pura II (Persero).
·         PT Bio Farma (Persero).

G.    Private Keuangan Non Listed (PKNL):
·         ‎PT Bank BNI Syariah.
·         PT Bank Syariah Mandiri.
·         PT Bank Mayora.

H.    Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL):
·         PT Pupuk Kalimantan Timur.
·         PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.
·         PT Garuda Maintenance Facility Aeroasia.

I.       BUMD Listed (BUMDL):
·         PT Bank DKI.
·         PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
·         PT BPD Nusa Tenggara Timur.

J.      BUMN Non Listed (BUMDNL):
·         PT BPD Sumsesl dan Babel.
·         PT BPD Jawa Tengah.
·         PT BPD Kalimantan Barat.

K.    Dana Pensiun (Dapen):
·         Dana Pensiun Bank Indonesia.
·         Dana Pensiun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
·         Dana Pensiun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Kategori, Kriteria, dan Proses Penjurian
Peserta ARA 2014 berjumlah 294peserta yang terdiri dari 274 perusahaan, 17 Dana Pensiun dan 3 Bank Perkreditan Rakyat. Jumlah peserta meningkat 13% dibandingkan peserta tahun lalu yaitu 261 perusahaan. Apabila dilihat perkembangan peserta sejak pertama kali ARA diselenggarakan tahun 2002 hingga saat ini, maka mengalami peningkatan sampai dengan 227%.Peserta ARA 2014 ini terbagi dalam 11 Kategori yaitu:

1.      BUMN Non Keuangan Non Listed
2.      BUMN Non Keuangan Listed
3.      BUMN Keuangan Non Listed
4.      BUMN Keuangan Listed
5.      Private Non Keuangan Non Listed
6.      Private Non Keuangan Listed
7.      Private Keuangan Non Listed
8.      Private Keuangan Listed
9.      BUMD Non Listed
10.  BUMD Listed
11.  Dana Pensiun

Penilaian ARA 2014 terdiri dari 8 kriteria penilaian kualitas informasi dalam laporan tahunan, khususnya menyangkut aspek transparansi dan GCG dengan bobot masing-masing sebagai berikut :
1)      Umum : 2%
2)      Ikhtisar Data Keuangan Penting : 5%
3)      Laporan Dewan Komisaris dan Direksi : 3%
4)      Profil Perusahaan : 8%
5)      Analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan : 22%
6)      Good Corporate Governance : 35%
7)      Informasi keuangan : 20%
8)      Lain-lain : +/- 5%
·         Praktik Good Corporate Governance yang melebihi kriteria
·         Praktik Bad Corporate Governance yang tidak diatur dalam kriteria

Kriteria penilaian ARA direviu setiap tahun dan disesuaikan dengan perkembangan terkini dari praktik GCG. Sehingga, diharapkan praktik corporate governance di Indonesia akan terus meningkat sejalan dengan dinamika perkembangan standar dan praktik GCG. Pada ARA 2014 ini, sejumlah perubahan dilakukan untuk menyelaraskan kriteria penilaian dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan peraturan tentang tata kelola dan kriteria ASEAN corporate governance scorecard yang dilaksanakan dalam kerangka Asean Capital Market Forum (ACMF) sebagai bagian dari proses pelaksanaan program ASEAN economic community yang dilaksanakan pada tahun 2015. Beberapa kriteria baru antara lain pengungkapan mengenai keberagaman komposisi dewan komisaris dan direksi dan pengungkapan nama dan persentase kepemilikan 20 pemegang saham terbesar.

Proses penjurian dilakukan melalui tahapan penilaian atas Laporan Tahunan dari seluruhpeserta yang dilakukan dengan beberapa tahapan cek dan ricek. Selanjutnya, dari hasil penilaian tersebut Dewan Juri menentukan nominasipemenang dari setiap kategori untuk masuk tahap wawancara. Berdasarkan tahap-tahap penilaian tersebut pemenang ARA 2014 ditetapkan.

  


DAFTAR PUSTAKA:

Debbie Dita Shevilla & Yeterina Widi Nugrahanti. “Perbedaan Kualitas Informasi Akuntansi Sebelum dan Sesudah Pengadopsian Penuh IFRS di Indonesia (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)” Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Firsty Kurnia Putri. “Menguji Perubahan Kualitas Akrual dan Relevansi Nilai Laporan Keuangan Sebelum dan Sesudah Full Adopsi IFRS“ Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya

Ursula Claudya & Pratiwi Budiharta. “Analisis Perbedaan Kualitas Akuntansi Sebelem dan Sesudah Konvergensi IFRS” Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Desy Anggraeni & Koenta Adji Koerniawan. “Perbandingan Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi) Sebelum dan Sesudah Penerapan IFRS SERTA Pengaruhnya terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur”

Website Resmi OJK: www.ojk.go.id 






Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : N. Fadhilah
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar