SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA (DI AMERIKA,
MEKSIKO JEPANG, CINA, DAN INDIA)
A.
Sistem Akuntansi
Keuangan Negara
Ø Benua Amerika
1.
Sistem Akuntansi Kuangan di Amerika
Akuntansi
di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB),
hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh
standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun
laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi
keuangan suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima secar umum.
Pelaporan
keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat
sebuah perusahaan AS yang besar meliputi :
a)
Laporan
manajemen
b)
Laporan
auditor independen
c)
Laporan
keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang
saham)
d)
Diskusi
manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
e)
Pengungkapan
atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
f)
Catatan
atas laporan keuangan
g)
Perbandingan
data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
h)
Data
kuartal terpilih
Laporan
keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan
biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi
mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan
kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus
dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak
homogen. Laporan keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang
sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi
laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara
singkat.
Pengukuran
Akuntansi
Aturan
pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha
akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas
dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Meksiko
Meksiko
merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan negara dengan penduduk
terbanyak kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas.
Perusahaan yang dimiliki atau yang dikendalikan pemerintah mendominasi
perminyakan dan sarana umum. Melalui Perjanjian Perdagangan Bebas di Amerika
Utara menjadikan meksiko sebagai negara dengan perekonomian kesembilan terbesar
di dunia.
Pengaruh
AS atas perekonomian Meksiko meluas ke bidang akuntansi. Banyak pemimpin –
pemimpin profesi Meksiko terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang
digunakan secara luas dalam pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan terhadap
masalah – masalah akuntansi. NAFTA mempercepat suatu tren yang mengarah kepada
kerja sama yang lebih dekat dengan organisasi akuntansi professional di
Meksiko.
Pengaturan dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Hukum komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan –
ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan
penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan
keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko
menerbitkan standar akuntansi dan auditing. Standar akuntansi dikembangkan oleh
Komisi Prinsip Akuntansi sedangkan auditing merupakan tanggung jawab
Komisi Prosedur dan Standar Auditing
Meskipun
hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di meksiko
menggunakan pendekatan Inggris – Amerika atau Anglo Saxon. Proses penetapan
standar dikembangkan dengan baik. Prinsip akuntansi meksiko tidak membedakan
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Namun tingkat keharusan untuk menyusun laporan keuangan dan diaudit berbeda –
beda menurut jenis dan ukuran perusahaan.
Pelaporan Keuangan
Tahun
fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan konsolidasi komparatif harus disusun terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi
keuangan dan catatan.
Catatan merupakan bagian integral
laporan keuangan dan mencakup berikut ini :
a)
Kebijakan
akuntansi perusahaan
b)
Kontijensi
dalam jumlah material
c)
Komitmen
pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
d)
Detail
utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
e)
Pembatasan
terhadap dividen
f)
Jaminan
g)
Program
pension karyawan
h)
Transaksi
dengan pihak berhubungan istimewa
i)
Pajak
penghasilan
Pengukuran
Akuntansi
a)
Laporan
keuangan konsolidasi diharuskan
b)
Laporan
arus kas diharuskan
c)
Penggabungan
usaha menggunakan metode pembelian dan penyatuan
d)
Goodwill
dikapitalisasikan dan diamortisasikan maksimum 20 tahun
e)
Perusahaan
afiliasi yang dimiliki sebesar 20 sampai 50 persen dihitung menggunakan metode
ekuitas
f)
Penilaian
aktiva berdasarkan daya beli konstan
g)
Depresiasi
dihitung berdasarkan ekonomi
h)
Penilaian
persediaan dengan menggunakan metode LIFO dapat diterima
i)
Sewa
guna usaha pembiayaan dikapitalisasi
j)
Pajak
tangguhannya diakui
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Argentina
Akuntansi
Argentina berfokus pada pemenuhan kebutuhan kreditor dan pemungut pajak.
Kebijakan keuangan di Argentina mewaibkan pelaporan keuangan
tahunan dan perusahaan publik juga harus mengeluarkan pernyataan
setiap kuartal (4 bulan).
Argentina
memiliki sistem akuntansi yang unik di Amerika Latin. Standar akuntansi mereka
ditetapkan oleh FACPCE, tapi struktur FACPCE berbeda dengan negara Latin
lainnya. FACPCE terdiri dari 24 dewan terpisah yang datang bersama untuk
membuat resolusi teknikal (TR), yang mana berkaitan dengan norma akuntansi pada
subjek tertentu. Setiap anggota dewan mewakili yuridikasi yang berbeda di
Argentina.. setelah TR terbentuk oleh FCAPCE, maka anggota dewan memutuskan
untk menyetuui TR tersebut atau mengamandemennya untuk bagian tertentu. Sebagai
hasilnya adalah harmonisasi di seluruh negeri bisa tercapai jika semua standar
bisa diadopsi tanpa adanya perubahan apapun.
Argentina
juga menunjukan kebingungan antara siapa yang bisa mengajukan hukum daripada
standar akuntansi. Dengan memperhitungkan bahwa tingkat inflasi di argentina
beberapa tahun yang lalu tinggi, konsep dari level harga umum
(GPL/General Price Level) juga telah dipertimbangkan untuk di formulasikan ke
dalam standar akuntansi. Lebih spesifik lagi akuntansi GPL memperbolehkan
Argentina untuk mengatur jumlah kas pada laporan keuangan mereka untuk
mencerminkan kemampuan membeli mereka. Tapi pemerintah Argentina memutuskan
untuk mengeluarkan keputusan ke institusi regulasi Argentina seperti CNV dan
Bank Sentral untuk tidak menerima GPL.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Brazil
Seperti
di negara latin lainnya, pengaruh dari pemerintahan, peraturan perusahaan dan
kebijakan pajak dalam akuntansi adalah hal dasar yang amat penting. DiBrasil
warisan kebudayaan Portugis adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Meskipun
peraturan perdagangan dasar telah ditetapkan pada tahun 1850, hukum perusahaan
pada tahun 1976 berisi tentang persyaratan dasar perintah persiapan pelaporan
keuangan dan pengungkapan untuk perusahaan publik. Sebagai tambahan Commissao
de Valores Mobiliarios (CVM), SEC,, mengeluarkan standar akuntansi untuk
perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal. Pasar modal Brasil meskipun kecil
dibandingkan dengan Inggris dan Amerika. Adalah salah satu pasar utma di
Amerika Latin dan pertumbuhannya amat penting.
Profesi
kauntan di Brasil tidak begitu berkembang seperti di negara Anglo-Saxon, tetapi
institute untuk akuntan Brasil (IBRACON) dan Dewan Akuntansi Federal telah
mengeluarkan standar akuntansi yang diterima secara umum sebagai prinsip
akuntansi yang bertujuan untuk mengembangkan akuntansi di negara ini.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Kanada
Penggunaan
IFRS menjadi persyaratan untuk Kanada jawab publik perusahaan yang berorientasi
profit untuk periode keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
Ini mencakup perusahaan publik dan lainnya " perusahaan berorientasi
profit yang bertanggung jawab untuk kelompok besar atau beragam pemegang saham.
Dikutip dari accountingweb, Certified General Accountants Association (CGA)
Kanada mengungkapkan bahwa adopsi IFRS telah memiliki dampak nyata pada laporan
keuangan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Kanada. Sumber perbedaan
laporan keuangan dikaitkan dengan penyesuaian akuntansi. Studi tersebut
terlihat 150 perusahaan yang terdaftar di Toronto Stock Exchange (TSX) 2011
mengadopsi IFRS dan menggunakan laporan keuangan yg telah diaudit sebagai dasar
analisis.
Michel
Blanchette, Profesor akuntansi dari Universitas Quebec mengungkapkan bahwa
Adopsi IFRS membawa kabar baik dan buruk. Kabar baiknya bahwa komparabilitas
komparablitas laporan keuangan kanada secara internasional meningkat, saat
banyak negara-negara lain telah lebih dulu mengadopsi IFRS dan kabar buruknya
bahwa ada beberapa perangkap terselebung bagi para analis dan pengguna laporan
keuangan lainnya.
Blanchette
menambahkan bahwa dalam jangka pendek ini, hasil analisis kecenderungan boleh
distorsi sebagai laporan berjalan IFRS dibandingkan dengan laporan yang
dipersiapkan dibahwa GAAP Kanada. Dalam jangka panjang, hasil analisis dipengaruhi
oleh penerapan IFRS. Laporan ini membuat beberapa rekomendasi analisis laporan
keuangan dan beberapa pengguna laporan keuangan lainnya.
Pengaruh
nyata adopsi IFRS di Kanada mungkin lebih besar dari studi yang diidentifikasi.
Lefebvre mencatat, pengaruh yang diamati selama analisis mungkin dikurangi oleh
sifat transisi yang bertahap ke rezim baru dan beberapa faktor lainnya yang
memungkinkan pengaruh nyata adopsi tidak terlalu besar.
Ø
Benua
Eropa
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Inggris
Warisan
Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia
yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal
dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan
dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi :
a)
Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
b)
Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban
dinilai secara terpisah
c)
Prinsip
konservatisme
d)
Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
e)
Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut
berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan
biaya historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup :
a)
Laporan
Direksi
b)
Laporan
Laba dan Rugi dan Neraca
c)
Laporan
Arus Kas
d)
Laporan
Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
e)
Laporan
Kebijakan akuntansi
f)
Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan
g)
Laporan
Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu
ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan. Pada Tahun 2003, Departemen
perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005,
Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Belanda
Akuntansi
di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik
profesiona yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi
Belanda bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan
salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan
praktik yang dapat diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang
Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan
audit wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi
Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan
pada Tahun 1981)
Dewan
pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat
diterima (bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal
dari tiga kelompok yang berbeda :
a)
Penyusunan
laporan keuangan (perusahaan)
b)
Pengguna
laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
c)
Auditor
laporan keuangan (institut Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)
Pelaporan Keuangan
Kualitas
pelaporan keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun
dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1)
Neraca
2)
Laporan
Laba Rugi
3)
Catatan-catatan
4)
Laporan
Direksi
5)
Informasi
lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Metode
yang digunakan adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara
biaya akusisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas
Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya
penggunaan nilaii kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang
disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam
menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk
melakukan perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi
dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal
ini antara lain :
·
Kerugian
akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
·
Kerugian
akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
·
Onsekuensi
akibat restrukturisasi keuangan
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Polandia
Polandia
memulai transisinya ke arah pasar ekonomi pada tahun 1990 menggunakan model
shock therapy, yang berarti bahwa semua perubahan dibuat secara bersamaan.
Faktanya tujuan Polandia adalah membangun basis untuk pasar ekonomi dalam satu
tahun. Dengan cara membuat legal, institusional dan institusi ekonomi yang
diperlukan untuk membantu privatisasi ekonomi. Meskipun transisi mereka dimulai
di bawah kondisi yang susah seperti inflasi yang tinggi. Negara mereka pun
menjadi salah satu pemimpin diantara negara transisi. Kemiskinan dan
pengngangguran masih tetap tinggi di Polandia, tetapi negaa ini tetap membuat
kemajuan. Munkin yang paling berarti adalah masuknya negara ini ke dalam Uni
Eropa pada tahun 2004.
Dibawah
rezim komunis, akuntansi tetap eksis untuk mengatur penggunaan aset negara dan
menjaga aset publik dari pencurian. Menteri keuangan membuat akuntansi untuk
mengontrol kegiatan dari perusahaan perseorangan. Rencana akuntansi Soviet
dikenalkan pada tahun 1953-1954 yang mana mengalokasikan dana surplus untuk
aktivita negara. Dengan begitu akuntansi ada bukan untuk mengukur keubntungan
atau efidiensi tetapi untuk menolong pemerintah menyalurkan dana untuk
aktivitas negara. Pengungkapan yang digunakan untuk mengetahui seberapa bagus
perusahaan mencapai targetsurplus. Meskipun tidak ada hukuman untuk kegagalan,
perusahaan masih beresiko untuk tidak disukai oleh partai komunis.
Sistem
akuntansi polandia melalui 3 tahapan transisi yaitu pada tahun:1991,
1994, dan 2000. ketetapan akuntansi 1991 yang dikeluarkan oleh
menteri keuangan untuk menyediakan peraturan yang menjembatani transisi ekonomi
menuju pasar ekonomi. Tetapi, ketetapan yang dibuat tanpa mengkonsultasikan
perbedaan pengguna informasi sangat dikritik karena sangat tidak membantu dan
banyaknya ketidak konsistenan antara praktik dan aturan.
The
Accounting Act tahun 1994 yang dikeluarkan untuk membawa akuntansi Polandia
lebih dekat dengan standar Uni Eropa. Polandia mengadopsi ide dari “true and
fair view” dan mengeluarkan standar untuk mengisi kekosongan dalam sistem.
Peraturan ini membuang persyaratan untuk menggunakan chart of account dan
mensyaratkan perusahaan untuk mengembangkan rencana akuntansi perusahaan.
Sebagai tambahan , ini mengatur bursa saham untuk membuat peraturan untuk
perusahaan yang ikut bursa saham, lebih spesifik lagi di daerah
pengungkapannya. Standar Akuntansi Polandia sekarang sudah lebih sejalan dengan
IFRS.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Jerman
Pada
awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi,
yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional.
Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam
hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan
pada tanggal 19 Desember 1985
Karakteristik
fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap
anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang
memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman,
seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum
tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan
sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang
tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk
mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan
berikut :
a)
Mengembangkan
rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
b)
Memberikan
nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
c)
Mewakili
Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem
penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan
sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa
standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan
konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
Undang
– Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan
keuangan yang meliputi :
a)
Neraca
b)
Laporan
laba rugi
c)
Catatan
atas laporan keuangan
d)
Laporan
manajemen
e)
Laporan
auditor
Ciri
utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh
auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok
tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.
Pengukuran Akuntansi
GAS
lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan
konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva
dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi
nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill
diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan
nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih
untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman
sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS.
Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan
keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah
yang digunakan.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Perancis
Perancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional )
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan
Comptable General berisi :
·
tujuan
dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
·
definisi
aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
·
atauran
pengakuan dan penilaian
·
daftar
akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
·
contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya2
Ciri
khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha
yang dikonsolidasikan. Meskipun akunakun perusahaan secara tersendiri harus
memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis
untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai
utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
a)
Counseil
National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b)
Comite
de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi)
c)
Autorite
des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d)
Ordre
des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
e)
Compagnie
Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)
Di
Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan
dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski
terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan
dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga
profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama.
Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan
keduannya mewakili Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan
Prancis harus melaporkan berikut ini :
a)
Neraca
b)
Laporan
laba rugi
c)
Catatan
atas laporan keuangan
d)
Laporan
direktur
e)
Laporan
auditor
Laporan
keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga
harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan
dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri
utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki
yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
·
Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·
Perlakuan
akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
·
Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·
Detail
provisi
·
Detail
revaluasi yang dilakukan
·
Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·
Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
·
Jumlah
komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
·
Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·
Rata-rata
jumlah karyawan sesuai golongan
·
Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi
di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus
mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual
merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena
pajak.
Metode
pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan
usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan
dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas
digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan,
yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing
sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri
ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan
perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
Ø
Benua
Asia
1.
Sistem Akuntansi di Jepang
Akuntansi
dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh
domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus
memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan
Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu
Modal
usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural
yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun
1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga
mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan
Jepang.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah
nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di
Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum
Komersial, Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan
perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum
tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki
pengaruh besar.
Perusahaan
milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar
modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang
pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama
masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan
yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib
yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi
hal-hal berikut :
·
Neraca
·
Laporan
Laba rugi
·
Laporan
Usaha
·
Proposal
atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
·
Skedul
Pendukung
Perusahaan
yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan
Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar
yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum
komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi
sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan
konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya.
Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan
tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Meskipun
metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan
usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva
bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode
ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Cina
Akuntansi
di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal
pertanggungjawaban dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen
menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan
pencapaian dikalangan bangsawan. Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini
berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina yang menerapkan suatu perekonomian
terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip – prinsip Marxisme
dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Komite
Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian
kepada sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal
dari kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan
dengan perkembangan akuntansi di Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi
terhadap masalah – masalah seperti laporan arus kas, restrukturisai utang,
pendapatan, transaksi nonmoneter, kontijensi dan sewa guna usaha.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan
terdiri dari :
1.
Neraca
2.
Laporan
laba Rugi
3.
Laporan
Arus kas
4.
Catatan
atas laporan keuangan
5.
Penjelasan
kondisi keuangan
Laporan
tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva, perubahan
direktur permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus
dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam
mata uang Cina, renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang
CPA Cina.
Pengukuran Akuntansi
·
Metode
akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat penggabungan usaha.
·
Goodwill
harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.
·
Konsolidasi
proporsional digunakan untuk usaha patungan.
·
Akun
– akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50% dan
atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan.
· Biaya
historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi aktiva tidak
diperkenankan.
· Aktiva
berwujud didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat, umumnya sengan metode
garis lurus.
·
Metode
depresiasi dipercepat dan unit produksi juga diperbolehkan.
· Persediaan
dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan
metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan yang diperbolehkan.
· Aktiva
tidak berwujud yang dibeli juga dicatat berdasarkan harga perolehannya dan diamortisasi
selama masa manfaat.
· Aktiva
tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi selama tidak
lebih dari 10 tahun.
· Perusahaan
yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak property industrial
menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.
· Penelitian
dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek
yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang
akan datang.
3.
Sistem Akuntansi Keuangan di Taiwan
Taiwan
memiliki perekonomian yang dinamis dengan penguranan tuntunan pemerintah atas
investasi dan perdagangan luar negeri secara perlahan – lahan. Meskipun
perusahaan Taiwan kebanyakan perusahaan kecil, namun Taiwan merupakan
perekonomian terbesar ke -17 di dunia. Pengaruh Amerika Serikat kepada Taiwan
dalam hal akuntansi juga kuat. Pelaporan keuangan auditing dan aspek – aspek
lain akuntansi di Taiwan mirip dengan yang ditemui di Amerika Serikat. Namun
kini telah mulai melangkah untuk menyatu dengan IAS / IFRS.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum
akuntansi komersial yang diamandemen pada tahun 1987, mengatur catatan
akuntansi dan laporan keuangan di Taiwan. Hukum ini berlaku bagi perusahaan –
perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum perusahaan dan aturan bisnis
kecuali untuk persekutuan kecil atau perusahaan perseorangan. Hukum tersebut
menetapkan bahwa catatan akuntansi harus disimpan dan mengatur bentuk provisi
dasar laporan keuangan, catatan dan pengungkapan lainnya. Standar akuntansi
ditetapkan oleh komite standar akuntansi keuangan dari lembaga pengembangan dan
penelitian akuntansi untuk meningkatkan level studi akuntansi, memajukan
perkembangan standar akuntansi dan auditing serta membantu perusahaan industry
dan komersial untuk memperbaiki sistem akuntansinya. FASC yang didirikan pada
tahun 1984 mengikuti proses pemeriksaan yang sama dengan FASC AS. Sebelum
mengeluarkan standar FASB menyusun draft sementara, meminta opini dari pihak –
pihak terkait, menyelenggarakan dengan pendapat umum jika diperlukan, dan menyusun
revisi draft semetara.
Pelaporan Keuangan
Hukum akuntansi
komersil mewajibkan laporan keuangan berikut ini:
a.
Neraca
b.
Laporan
Laba Rugi
c.
Laporan
Perubahan Ekuitas Pemilik
d.
Laporan
Arus Kas
Catatan Catatan
harus mengungkapkan informasi berikut ini :
a.
Ringkasan
kebijakan akuntansi yang signifikan.
b. Alasan
– alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhya terhadap laporan
keuangan.
c.
Hak
kreditor terhadap aktiva tertentu.
d.
Komitmen
dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material.
e.
Pembatasan
dan pembagian laba.
f.
Peristiwa
penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik.
g.
Peristiwa
setelah tanggal neraca yang penting.
h.
Pos
– pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari kesan kesalahpahaman
atau yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam menyajikan laporan
keuangan secara wajar. Selain hal diatas laporan keuangan harus komparatif dan
periode fiscal haruslah tahun kalender. Laporan keuangan yang diaudit oleh CPA
diwajibkan untuk perusahaan milik publik / bukan public yang lebih besar.
Perusahaan yang dijalankan oleh pemerintah diaudit oleh pemerintah dan
perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek harus memberikan laporan
keuangan tengah tahun, laporan keuangan kuartalan yang direview oleh CPA dan
laporan penjualan tahunan.
Pengukuran Akuntansi
a.
Laporan
keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan mengendalikan entitas
lain, umumnya dengan kepemilikan lebih dari 50 persen.
b.
Metode
pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha.
c.
Metode
penyatuan kepemilikan tidak digunakan.
d.
Aktiva
dialihkan berdasarkan nilai bukunya meskipun dapat disesuaikan karena nilai
pasar yang lebih tinggi.
e.
Goodwill
umumnya dikapitalisasi dan diamortisasikan selama paling lama 20 tahun.
f.
Metode
ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar 20%
atau lebih.
g.
Translasi
mata uang asing konsisten dengan Standar Akuntansi Internasional 21 dan SFAS AS
No. 52.
h.
Neraca
perusahaan asing yang independen dari induk perusahaannya ditranslasikan
berdasarkan kurs akhir tahun dan laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan
kurs rata – rata.
i.
Aktiva
tetap termasuk tanah dan SDA dan aktiva tidak berwujud dapat direvaluasi.
j.
Persediaan
dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan
metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang
diperbolehkan.
3.
Sistem Akuntansi Keuangan di Indonesia
Penerapan
sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat bergantung kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara yang bersangkutan.
Ciri-ciri terpenting atau persyaratan dari sistem akuntansi pemerintah menurut
PBB dalam bukunya A Manual for Government Accounting, antara lain disebutkan
bahwa:
a.
Sistem
akuntansi pemerintah harus dirancang sesuai dengan konstitusi dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara.
b.
Sistem
akuntansi pemerintah harus dapat menyediakan informasi yang akuntabel dan
auditabel (artinya dapat dipertanggungjawabkan dan diaudit).
c.
Sistem
akuntansi pemerintah harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan
untuk penyusunan rencana/program dan evaluasi pelaksanaan secara fisik dan
keuangan.
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah sistem
akuntansi yang mengolah semua transaksi keuangan, aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pemerintah pusat, yang menghasilkan informasi akuntansi dan laporan
keuangan yang tepat waktu dengan mutu yang dapat diandalkan, baik yang
diperlukan oleh badan-badan di luar pemerintah pusat seperti DPR, maupun oleh
berbagai tingkat manajemen pada pemerintah pusat.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan
berikut ini:
A.
Neraca
B.
Laporan
laba rugi komprehensif
C.
Laporan
perubahan ekuitas
D.
Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana
E.
Catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
3.
Sistem Akuntansi Keuangan di India
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
·
Akuntansi
dipengaruhi oleh bangsa inggris
·
Departemen
Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan
Kitab Akuntansi.
Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
A.
Harus memberikan
sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan
B.
Harus tetap pada
basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
·
Lembaga yang
bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses
audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut
berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
·
Standar
Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS)
diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board),
Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan
oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
·
Pengawasan
terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)
Pelaporan Keuangan
a.
Neraca dua tahun
b.
Laporan Laba
Rugi
c.
Laporan Arus Kas
d.
Kebijakan
Akuntansi dan Catatan
Pengukuran Akuntansi
a.
Penggabungan
b.
Untuk
penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar
menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
c.
Goodwill
d.
Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya
(pengurangannya).
e.
Penilaian asset
tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud
diamortisasi lebih dari 10 tahun
f.
Biaya persediaan
dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat
direalisasi, FIFO, dan rata-rata
g.
Sewa pembiayaan
dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa
penggunaan sewa
h.
Sewa operasional
dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus
Referensi:
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International
Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2010.
Indhira Kuspratiwi. Pengaruh konvergensi ifrs dan
kepemilikan saham asing terhadap konservatisme akuntansi
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama
: N. Fadhilah
Dosen
: Jessica Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar